Wednesday 22 October 2014

hasben's way of life



dibanding suami, saya jelas tertinggal beberapa langkah di belakangnya. saya bersyukur bisa menjadi sahabat dan teman hidupnya, karena banyak yang bisa saya pelajari dari sosok suami saya.
suami saya tipe orang tenang, dan tau apa yang akan dia capai. berbeda 180 derajat dari saya..

ketika saya terus-menerus galau, tentang rumah, tentang pekerjaan, tentang belum juga dikaruniai anak. suami saya telah mempunyai jawaban yang cukup menenangkan (menurut saya) tapi dasar bininya lebay, jadi tetep aja ga mempan dikasi jawaban model apapun juga.

* tentang pekerjaan
me : aku tu bete deh, kerjaanku tu ga habis-habis, numpuk, udah gitu ga pernah dihargai kerja keras dikantor, aku mau cabut aja deh --
hasben : he always know what he's doing, he rules his own business - he also works as a volunteer in an animal welfare NGO. dan dia tidak pernah mengeluh dengan apapun yang dia kerjakan. karena menurutnya, dia sangat-sangat mencintai pekerjaannya.

*tentang ambisi
me : everybody, terutama teman-teman dekat saya tau saya orang yang sangat am-bi-si-us.
hasben : hidup itu pasrah, kita terlalu kerdil kan di tengah rencana besar yang udah Tuhan siapin buat kita. aspek apapun itu lakukan yang terbaik, that's the key! - oke,sok filsuf yang ini

*tentang belum dikaruniai anak
me : saya sibuk baca-baca forum pregnancy, saya sibuk searching spog mana yang layak didatangi dan sibuk mengingatkan obat mana yg harus diminum, kapan harus baby-dance..
hasben : "kamu ngapain deh pusing ama masalah ginian, ya emang belum dikasih aja. lagian aneh, berhubungan kok dijadwal, dari aktivitas seksual itu kita kan mengeluarkan hormon oksitosin, hormon ini berpengaruh juga untuk bikin baby. hormon oksitosin itu didapat kalo kamu lagi rileks kan? trus kl kepaksa tar dapetnya buah paksaan, bukan buah cinta" - meh!

*tentang gaya hidupnya
bahkan dia ga sadar bahwa selama ini dia menganut paham antroposophy. dia hanya menjalankan apa yang menurut dia baik. apa itu antroposophy? coba di search :p , haha intinya bahwa manusia harus kembali kepada fitrahnya sebagai mahkluk spiritual, kembali ke alam, sesuai kodratnya. tidak hanya beribadah secara vertikal, tapi juga secara horizontal dimana dia harus menjaga hubungan baik dengan sesama makhluk hidup dan alamnya.

dulu, sempat saya anggap suami saya freak. dia ga makan daging, karena berhubungan dengan isu kesehatan juga karena pengembang biakan hewan ternak untuk kebutuhan konsumsi besar-besaran dapat menyumbang emisi karbon penyebab global warming. dia mengganti konsumsi minyak kelapa sawit dengan menggunakan olive oil atau barco (yeiks..mahal) karena untuk mendapatkan 1 liter minyak sawit setiap bulannya hutan-hutan harus ditebang yang berakibat punahnya hewan-hewan liar, perubahan iklim yang ekstrim, tempat tinggal serta mata pencaharian penduduk di sekitar hutan tsb, dan hasben ga mau dia beserta keluarganya ikut menyumbang dampak buruk itu. dia mendukung fair trade, mengkonsumsi sayuran organik yang dia beli langsung dari petaninya, dan memperbolehkan saya menggunakan produk kecantikan yang mendukung fair trade juga hahahahaha
karena mata rantai penjualan bahan konsumsi di pasar itu jahat. petaninya hanya mendapatkan sangat sangat sedikit keuntungan (kasian ya, petani yang menyediakan bahan konsumsi hanya dihargai sedikit dari jerih payahnya)

suami saya pernah bercerita, dia lihat kejadian ini dengan mata kepalanya sendiri ketika menjadi relawan erupsi merapi tahun 2010 lalu. sewaktu terjadi erupsi, desa yang habis terbakar karena semburan awan panas masih menyisakan sepetak perkebunan yang utuh berdiri dan masih hijau. hanya sepetak, sedangkan sekelilingnya putih terkena sapuan awan panas. dan si pemilik kebun utuh itu, seorang bapak tua yang sangat mencintai alam sekitarnya, contoh kecilnya ketika beliau berencana menebang pohon, beberapa bulan sebelumnya pasti si bapak ini akan menanam penggantinya terlebih dahulu, sesuai dengan jumlah pohon yang nantinya akan dia tebang. kaya dongeng yaaaa.. intinya adalah, ketika kamu memelihara alam-mu mengambil manfaatnya secukupnya, maka alam juga akan memeliharamu. asik deh bahasanya :p

dan sampai hari ini, saya masih teerkagum-kagum, gokil ni orang ngabdi ama sapa sih bisa segitunya? ama sultan jogja? ga juga ah.. sekarang sultan udah komersil, tanah-tanah dijogja udah dijualin bikin hotel, mall sama apartement (ampooooooon..)

begitulah, beda yaa dari istrinya. haha tapi pasangan harusnya beda ga siiiih. biar saling melengkapi..
jadi sudahkah sebagian kecil (keciiil dulu) gaya hidup kalian menerapkan teori 'back to nature' ?
saya ? sedang.. hahahahhaha

No comments: