apa ya, menurut saya mungkin itu hanya sebuah kilasan masa lalu yang sayangnya belum pernah kita ungkapkan.. dan bodohnya saya, saya mengungkapkannya ketika dimana saya merasa pijar cinta saya kepada dia sedikit meredup.
kok bisa sih? -- ah, bahkan pertanyaan itu pun tidak bisa saya jawab.
dan saya, what to say? senangnya atau bodohnya sangat menikmati. karena, YA, memang saya menyukai kamu sejak dulu. dan, YA, kamu seperti lelaki dalam dongeng saya.
tapi saya sadar, dongeng tidak selamanya menjadi dongeng. bila realitasnya, disini, seseorang ada dan nyata, pun mencintai saya.
di umur saya yang sudah kepala 2 ini, bukankah sudah seharusnya saya tidak terlalu berharap dengan dongeng? apapun itu.. dilamar dengan cara romantis, pernikahan bak putri, dan hidup bahagia selama-lamanya. naif, itu jawaban saya jika memang saya berpikir seperti itu.
No comments:
Post a Comment